Rabu, 10 April 2013

KOMUNIKASI BERDASARKAN PERKEMBANGAN ANAK



KOMUNIKASI BERDASARKAN PERKEMBANGAN ANAK

Cara berkomunikasi dengan anak berperan penting dalam membangun kepribadian mereka. Komunikasi itupun akan memberikan pengaruh positif ataupun negatif kepada mereka kelak dikemudian hari. Berkomunikasi tidak hanya berbicara, tetapi juga terlihat dalam bahasa tubuh. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa kita gunakan dalam menjalin komunikasi dengan anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang positif:
  • Terimalah mereka secara utuh. Biarkan mereka tahu bahwa anda benar-benar menerima mereka. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dan akan memberikan pengaruh positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Anda dapat melakukan ini dengan bahasa tubuh positif, terlihat menghargai yang mereka lakukan dan tentu saja kita harus mendorongnya dengan komunikasi verbal.
  • Jadilah pendengar. Biarkan mereka tahu bahwa anda sedang mendengarkan mereka dan anda sangat berminat dan ingin tahu dengan apa yang mereka lakukan. Jadikan diri anda bagian dari mereka.
  • Kunci yang sangat penting dalam berkomunikasi yang efektif adalah dengan kontak mata. Bukan hanya saat anda memberikan perintah, tetapi lakukanlah setiap saat, bahkan ketika mereka menceritakan pengalaman bermainnya.
  • Gunakan bahasa dan gerak tubuh yang sopan. Menggunakan kata-kata seperti tolong, maaf, terimakasih dll tidak hanya akan membuat mereka berperilaku sopan dikemudian hari, tetapi juga akan membuat mereka merasa dihargai dan merasa penting dikeluarga anda.
  • Gunakan kata-kata motivasi. Jangan pernah mengecilkan arti anak anda dengan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa melakukan sesuatu. Selalu katakan kepadanya bahwa dia mampu dan bisa melakukannya dengan luar biasa.
Komunikasi yang efektif dengan anak Anda akan membuat dia tampil lebih baik dan berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Ini akan membuat dia tumbuh menjadi orang yang positif dan matang dengan pendekatan yang tepat terhadap kehidupan.




KOMUNIKASI DAN PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK DAN KELUARGA
Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Komunikasi dapat berbentuk verbal, nonverbal, atau abstrak. Komunikasi yang melibatkan bahasa dan ekspresinya seperti vokalisasi dalam bentuk tertawa, merintih, berteriak, atau apapun yang diucapkan, disebut komunikasi verbal. Bahasa tubuh dan meliputi posisi tubuh, pergerakan, ekspresi wajah, postur tubuh, dan reaksi, disebut komunikasi nonverbal. Jika berbentuk permainan, ekspresi artistic, symbol, foto, dan pilihan pakaian, disebut komunikasi abstrak.
Banyak faktor yan mempengaruhi proses komunikasi. Oleh karena itu, perawat hendaknya memahami dan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif, termasuk teknik mendengarkan. Pesan verbal dan nonverbal harus sama; yaitu, dua atau lebih pesan yang dikirimkan melalui tingkat yang berbeda, tidak boleh bertolak belakang.
Komunikasi Verbal
Kekuatan Kata
Seseorang dapat mengubah persepsi orang lain tentang realitas dengan pilihan kata-kata yang digunakan. DEngan belajar mengenali bagaimana pasien dan professional kesehatan menggunakan bahasa untuk memanipulasi kenyataan, seseorang juga dapat belajar tentang bagaimana mengubah persepsi dan berkomunikasi secara lebih efektif.
Bahasa Penghindraan
Bahasa penghindraan mengindikasikan bahwa seseorang ingin menyembunyikan sesuatu, terutama pertasaannya. Akibatnya, sikap menerima seseorang menggunakan kalimat eufenisme hanaya akan membiarkan rasa takut tetap berlanjut dan tidak pernah membantu orang tersebut menghadapinya. Sebaliknya, penggunaan bahasa yang langsung, tepat, dan deskriptif, dapat membuat seseorang beradaptasi terhadap situasi dan memungkinkan mendiskusikan rasa takutnya.
Bahasa Pengalihan
Bahasa pengalihan digunakan untuk melindungi individu dari kenyataan atau situasi menyakitkan ketika suatu topic terlalu menyakitkan untuk dibicarakan. Bahasa pengalihan dapat memberi individu kesempatan untuk mendekati subjek secara tidak langsung.
Komunikasi Nonverbal
Paralanguage
Pesan juga dapat disampaikan secara nonverbal, atau paralanguage melalui nada suara, jeda, intonasi, kecepatan, volume, dan penekanan dalam berbicara. Dengan pemantauan teliti pada bahasa yang diucapkan, perawat dapat memahami makna dari pesan verbal seseorang dengan lebih baik dan dapat lebih akurat dalam mengontrol paralanguage mereka sendiri.
Paralanguage merupakan petunjuk yang sangat berharga terhadap perasaan dan perhatian seseorang. Bahkan anak-anak tertentu, berespons dengan penuh perhatian pada suara yang lambat, sama, dan teratur.
Perilaku Responsif Dan Tidak Responsive
Individu berespons satu sama lain melalui perilaku responsive, seperti menganggukkan kepala, menggunakan kontak mata langsung, mengulangi atau meminta klarifikasi, dan mengeluarkan komentar yang sesuai, atau perilaku tidak responsive, seperti mengetuk-ngetukkan jari, berbalik dari pembicara, menghindari kontak mata, dan menginterupsi (Seidel dkk, 1999). Maka dari itu, perawatperlu menggunakan perilaku responsive, terutama pada anak-anak karena sensitifitas mereka terhadap petunjuk-petunjuk nonverbal.
Pedoman Untuk Komunikasi Dan Wawancara
Metode komunikasi dengan orang tua berdasarkan profesionalisme yang paling banyak digunakan adalah proses wawancara. Tidak seperti percakapan social, wawancara merupakan suatu bentuk spesifik komunikasi yang mengarah pada tujuan. Ketika perawat berbicara dengan anak-anak dan orang dewasa, mereka berfokus pada individu untuk menentukan orang seperti apa mereka, model penyelesaian masalah yang biasa mereka gunakan, bantuan diperlukan dan cara mereka bereaksi terhadap konseling. Pengembangan keterampilan mewawancarai memerlukan waktu dan praktik, tetapi proses ini dapat difasilitasi dengan mengikuti beberapa prinsip pedoman.
Menetapakan Suatu Ruang Lingkup Untuk Komunikasi
  1. Perkenalan yang tepat
Perkenalakan diri kepada anggota keluarga yang hadir. Sebutkan orang tua atua orang dewasa lain dengan sebutan yang sesuai, seperti “bapak atau Ibuk” kecuali mereka menyukai dengan sebutan lain. Catat nama yang disenangi dalam rekan medic. Penggunaan panggilan formal atau nama yang mereka senangi, bukan menggunakan nama depan atau menyebutkan meraka ibu atau ayah, menunjukan penghhoramatan dan penghargaan untuk orang tua atau pemberi perawatan lain serta menghargai peran penting yang mereka jalankan dalam kehidupan anak-anak mereka (Leff dan Walizer, 1992).
  1. Peran klarifikasi dan penjelasan pada wawancara
Selama perkenalan, penting untuk mengklarifikasi peran khusus perawat dalam ruang lingkup perawat misalanya, perawat yang melakukan wawancara dapat merupaka praktisi perawa pediatric, staf perawat diruang rawat inap, perawat klinik an perawat kantor, perawat kunjungan atau perawat sekolah. Orang tua cendrung untuk membuka informasi pribadi tentang anak dan keluarganya jika relevansi dan kepentingan untuk melakukan wawancara telah ditekankan.
  1. Pendekatan awal
Untuk membuat keluarga merasa nyaman dan mengembangkan hubungan saling percaya, awalai wawancara dengan beberapa percakapan umum. Pertanyaan pembuka harus umum dan informative. Percakapan untuk pendekatan awal juga menunjukan koresponsifan informan terhadap pertanyaan.
  1. Menjamin privasi dan kerahasiaan
Ligkungan fisik harus semaksimal mungkin untuk menunjang privasi, dengan tetap meminimalkan distraksi seperti interupsi, kebisingan atau aktifitas lain yang terlihat. Kerahasian juga merupakan komponen penting pada fase awal wawancara.
Privasi Komputer Dan Aplikasi Dalam Keperawatan
Privasi dan keamanan informasi kesehatan ini telah menjadi perhatian besar sepanjang asuhan kesehatan komunitas. Setiap orang yang mengakses informasi kesehatan yang bersifat rahasia dituntut untuk melakukan pengelolaan keamanan untuk menjaga kerahasiaanya, karena pelangaran hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan sipil. komputer dan aplikasi informasi dalam keperawatan (informatika keperawatan) digunakan oleh 75% perawat untuk mencatat asuhan, mengakses inforamasi dan mendapatkan sumber-sumber kepustakaan. Dua aplikasi kesehaan yang penting adalah :
a. pengiriman catatan, termasuk faks dan email
b. tele medicine ( pengobatan jarak jauh), merupakan kemampuan konferensi video dua arah, transmisi hasil radiografi, dan konsultasi klinis antara lokasi setempat dengan sumber-sumber sentralnya. Perawat dapat menggunakan aplikasi ini untuk membuat intervensi unik yang berkontribusi terhadap asuhan kesehatan keluarga (Brennan, 1996)
Triase Telepon Dan Konseling
Tanggung jawab perawat semakin meningkat untuk mengkaji gejala-gejala dan penilaian klinis anak guna asuhan medis lebih lanjut (triase) via laporan telepon. Paling sering masalah kesehatan dikaji dan di prioritaskan berdasarkan urgensi, dan penanganan diberikan melalui pelayanan telepon. Program triase telepon yang dirancang dengan baik sangat penting untuk asuhan kesehatan yang aman sedini mungkindan dengan kualitas yang konsisten. Triase telepon lebih dari “sekedar panggilan telepon”, karena kehidupan anak terlalu berharga jika harus dibayar dengan keterampilan pengkajian telepon yang dikelola dengan buruk atau tidak kompeten. Secara khas, pedoman untuk triase telepon meliputi skirining pertanyaan; menentukan kapan harus segera dirujuk ke Pelayanan Pengobatan Kedaruratan dan dapat menentukan kapan waktu konsultasi, dapatt membuat janji dihari yang sama atau perawatan rumah.
Komunikasi Dengan Keluarga
ü  Komunikasi dengan Orang Tua (Mendorong Orang Tua untuk Berbicara)
Mewawancarai orang tua tidak hanya menawarkan kesempatan untuk menentukan status kesehatan dan perkembangan anak, tetapi juga menawarkan informasi tentang factor yang mempengaruhi kehidupan anak. Adapun yang dilihat oleh orang tua sebagai masalah harus menjadi perhatian perawat.
ü  Mengarahkan Fokus
Kemampuan mengarahkan focus selama wawancara sambil tetap mengizinkan  kebebasan berekspresi merupakan salah satu tujuan yang paling sulit dicapai dalam komunikasi efektif. Satu pendekatan adalah menggunakan pertanyaan terbuka atau luas, diikuti dengan pertanyaan yang mengarah pada focus pertanyaan.
ü  Mendengarkan dan Kesadaran Budaya
Apabila mendengarkan ditujukan untuk memahami klien, teknik ini merupakan proses aktif yang memerlukan konsentrasi dan perhatian pada semua aspek pembicaraan- verbal, nonverbal dan abstrak. Hambatan terbesar untuk mendengarkan adalah distraksi lingkungan dan penilaian yang premature. Seringkali persepsi perawat terhadap prilaku orang tua dipengaruhi oleh persepsi, prasangka, dan asumsi mereka sendiri, yang dapat melibatkan stereotip, ras, agama dan budaya.
ü  Menggunakan Teknik Diam
Teknik diam menuntut rasa percaya diri dan kenyamanan pewawancara untuk memberi kesempatan pada orang yang diwawancarai agar dapat berfikir tanpa interupsi. Diam memungkinkan orang yang diwawancarai menyeleksi pikiran dan perasaan dan mencari respon-respon terhadap pertanyaan. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk saling berbagi perasaan, dengan dua orang atau lebih yang mengabsorpsi secara mendalam. Usaaha memecahkan kesunyian dengan memperkenalkan topic baru atau memeperpanjang pembicaraan pada dasarnya akan mengakhiri kesempatan orang yang diwawancarai untuk menggunakan diam.
ü  Bersikap Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dialami oleh orang lain dalam kerangka acuan orang tersebut. Hal ini sering digambarkan sebagai suatu kemampuan untuk menempatkan diri sendiri dalam keadaaan yang dialami orang lain. Inti dari interaksi empati merupakan pemahaman terhadap perasaan orang lain secara akurat (Price dan Archbold, 1997; White, 1997 ; Wright dan Leahey, 1994)
ü  Mendefenisikan Masalah
Untuk sampai pada penyelesaian masalah, perawat dan orang tua harus sepakat bahwa memang ada suatu masalah. Kadang-kadang orang tua percaya bahwa terdapat masalah yang tidak dapat dilihat perawat. Terkadang perawat mengidentifikasi suatu masalah yang ditolak keberadaannya oleh orang tua.
ü  Menyelesaikan Masalah
Orang tua yang dilibatkan dalam proses penyelesaian masalah cenderung untuk terus mengikuti berbagai tindakan yang dilakukan. Kadang-kadang orang tua sampai pada suatu solusi sebagai alternative terbaik, yang bahkan tidak terfikirkan oleh perawat. Apabila orang tua dapat diyakinkan bahwa hal tersebut tidak akan membahayakan dan jika mereka merasa yakin atas kemampuannya, biasanya jalan terbaik adalah memberi kesempatan kepada orang tua untuk melanjutkan rencana.
ü  Memberikan Pedoman Antisipasi
Cara ideal untuk menangani suatu situasi adalah dengan menghadapinya sebelum hal tersebut menjadi masalah. Tindakan pencegahan terbaik adalah pedoman antisipasi. Secara tradisional, pedoman antisipasi telah difokuskan pada penyediaan informasi untuk keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan normal, juga praktik pemeliharaan anak.
ü  Menghindari Hambatan Komunikasi
Sejumlah hambatan terhadap komunikasi dapat mengganggu kualitas hubungan. Banyak hambatan berasal dari pewawancara, seperti membicarakan nasihat yang tidak terbatas atau membentuk kesimpulan sebelum jelas bukti-buktinya. Hambatan komunikasi dapat diperbaiki dengan menganalisis proses wawancara secara cermat. Satu metode terbaik untuk meningkatkan kemampuan mewawancarai adalah umpan balik dari rekaman audio/video.
Berkomunikasi dengan Keluarga melalui Penerjemah
Terkadang komunikasi tidak mungkin dilakukan karena dua orang berbicara dengan bahasa yang berbeda. Dalam kasus ini penting untuk mendapatkan informasi melalui pihak ketiga, seorang penerjemah. Ketika mempekerjakan seseorang penerjemah, digunakan pedoman wawancara yang sama. Pedoman khusus untuk menggunakan seseorang penerjemah dewasa terdapat dalam kotaak pedoman.
Berkomunikasi Dengan Anak : Komunikasi Yang Berhubungan Dengan Perkembanagan Prises Berfikir, Tehnik Komunikasi
Berkomunikasi Dengan Anak
Dalam berkomunikasi dengan aanak semua umur,komponen non verbal pada proses komunikasi menunjukkan pesan yang penting.anak sangant waspada terhadap lingkungan sekitar dan memaknai setiap sikap dan gerakan tubuh yang ditampilkan,terutama anak  yang sangat muda.
Komunikasi Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Proses Berfikir
Perkembangan bahasa pikiran yang normal merupakan sustu kerangka acuan  untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan anak.perkembangn awal komunikasi sosisl pada anak dibagi menjadi tiga tahap:
  1. Tahap periocutionary :perilaku komunikasi yang tidak terarah
  2. Tahap illotionary :tujuan yang benar dalam upaya komunikasi yang terarah
  3. Locutionary:perilaku komunikasi yang terarah dan menggunakan simbol-simbol (Hoge dan parette,1995)
  • Masa Bayi
Karena bayi tidak mempu menggunakan kata –kata,bati terutama menggunakan komunikasi nonverbal.bayi menagis dan berguman ketika merasa kenyang dan menagis ketika mengalami tekanan.tangisan dicetuskan oleh stimulus yang tidak menyenangkan dari dalam atau dari luar,deperti lapar,nyeri, pengekanagn tubuh atau kesepian. bayi berespon terhadp perilaku nonverbal  oprang dewasa.mereka menjadi diam ketika dipeluk,ditepuk,atau ,menerima segala kontak fisik yang lembut.Perhatian bayi yang lebih tua berpusat pada dirinya dan orang tuanya:oleh karena itu orang aasing merupakan ancaman yang potensial kecuali terbuklti sebaliknya.
  • Masa Kanak –Kanak Awal
Anak-anak berusia kurang dari 5 tahun bersifat egeosentris.oleh kerena itufokuskan komunikasi pada mereka .pengalaman orang lain tidak menarik bagi mereka menggunakan penganlaman anak lain sebagai upaya untuk menperoleh kerja sama anak yang sangat kecil akan sia-sia.walaupun mereka belum mempunyai kemampuan bahasa yang cukup untuk mengekspresikan perasaan dan keinginan,anak usia todler mampu berkomunikasi secara efektif dengan mengunakan tangan mereka untuk mengirim ide tanpa kata-kata.minsalya mereka mendorong objek yang tidak diinginkan,menerik orang lain untuk menunjukkan sesuatu kepada mereka menunjuk dan menutup muluit yang menunjukkan sesuatu yang tidak ingin mereka dengar.
Gunakan bahasa yang konsisten dengan tingkat perkembangan anak ,minsalnya gunakan kalimat yang sederhana dan pendek,yakinkan bahwa pesan –pesan nonverbal kondidten dengan kata-kata dan tindkan minsalnya jangan tersenyum ketika melakukan sesuatu yang menyakiti,anak mungkin berfikir bahwa anda sedang menyakitinya.
  • Masa Sekolah
Anak usia sekolah yang lebih muda kukrang mengandalkan sesuatu yang mereka lihat,namun lebih mengandalka sesuatu yang mereka ketahui ketika menghadapi masalah.anak usia seklolah memiliki tingkat kekhawatiran terhadap integritas tubuhnya.anak terlihat sangat sensitif terhadap segala sesuatu yang sianggap mengancam atau yang menjadi indikasi yang akan mengancam tibuhnya.dengan membantu anak mengungkapkan kekhawatiran mereka,yakinkan dan mengimplementasi aktifitas yan dapat membantu anak mengurangi kekahawatiran anak jiakanak pemalu tidak suka menjadi pusat perhatian,biarkan anak dengan caranya berbicara dan berhubungna dengan anak lain dalam keluarga atau kelompok.anak yang lebih tua memiliki penggunaan bahasa yang adekuat dan memuaskan.anak tersebut tetap memerlukan penjelasan yang relatif sederhana tetapi kemampuan kemampuan mereka untuk berfikir  kongkret dapat memfasilitasi komunikasi dan penjelasan.
  • Masa Remaja
Ketika anak memasuki usia remaja,pemikiran dan operilaku mereka berflutasi pada masa anak dan masa orang dewasa.mereka tumbuh dewasa dengan cepat menuju kearah kematangan yang mungkin melampaui kemampuan koping mereka.oleh kerena itu ketika ketegang meningkat remaja mencari arasa aman dari harapan masa kanak-kanak yang lebih dikenalnya nyaman.kesalahan dalam mengangap remaja sebagai orang dewasa yang memiliki kebijaksanaan dan kontrol orang dewasa sama besarnya dengan kesalahan dalamangga remaja memiliki kekhawatiran dan pengharapan seperti anak kecil.remajamenerima setiap orang yang memberikan perhatian tulus pada mereka.remaja decara karakteristik memililiki suatu bahasa dan budaya mereka sendiri yang membuat mereka berbeda.untuk menghindari dalah int mereka berbeda.untuk menghindari dalah intpretasi,klarifikasi istilah-istilah dengan sering.kegiatan waawancara remaja memerlukan beberapa situasi khusus.kerahasiaan sangat penting ketika mewawancara remaja.
Tehnik Komunikasi
Selain metode wawancara konfersional seperti pertanyaan tefleksi dan pertanyaan terbuka,banyak tehnik yang dapat mendorong keluarga untuk  mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka tanpa menyuruh dan konfrontatif.berbagai tehnikverbal dapat digunakan untuk mendukung komunikasi.tehnik lain dapat disajikan melelui “permainan kata-kata”,yan ksering di terima denagn baik oleh anak-anak dan orang dewasa,membicarakan  perasaan mereka adalahhal yang sulit dan komunikasai verbal juhstru dapat lebih menegangkan dari pada mendukung.
TEKNIK KOMUNIKASI YANG KREATIF DENAGN ANAK
  • Tehnik  Verbal
Pesan “saya”
Hubungkan perasaan tentang sesuatu perilaku dengan kata “saya” uraikan efek perilaku pada seseorang.hindari penggunaan kata “kamu”karena terkesan menghakimmi dan menimbulkan sikap defensif.
Tehnnik Orang Ketiga
Melibatkan pwengekspresian suatu perasan dengan mengunakan kata ganti lorang ketiga (“ia””mereka’).kurang mengancam dibandingkan menanyakan secara langsung bagaimana perasan mereka kerena tehnik inin memberi kesempatan bagi mereka untuk setuju atau tidak setuju tanpa menjadi defensif.contoh “terkadang ketika seseorang sakit berat,ia merasa marah dan bersedih karena ia itidak dapat melakukan sesuatu yang dapat dilakukan orang lain.”perawat daoat menunggu dengan tenang untuk mendengarkan respon atau mendorong jawaban dengan pernyataan seperti “apakah kamu pernah merasa seperi itu?”pendekatan ini memberi  3 pullihan pada anak:
  1. Untuk setuju dan berharap anak dapat mengekspresikan tentang apa yang amereka rasakan
  2. Untruk tidak setuju
  3. Untuk tetap diam
Memfalitasi Respons
Melibatkan tehnik mensengar dengan cermat dan merefleksikan tentang perasaan dan isi pernyataan kembali pada pasien .respon-respon bersifat empati dan tidak menghakimi,dan melegitimasi perasaan seseorang.formula untuk  memfasilitasi respon :”kamu merasa karena—–“contoh jika anak menyatakan,”saya benci datang kerumah sakit dan mendapat suntikan,”respon fasilitatifnya adalah,”egkau merasa tidak bahagia karena semua hal yang dihadapkan pada mu”
Tehnik Bercerita
Gunakan bahasa anak untuk masuk  ke dalam area pemikiran mereka sambil melewati hambatan-hambatan atau rasa takut yang disadari.tehnik yang palingh sederhana adalah meminta anak menghubungkan suatu cerita tentang suatu kejadian,seperti”berada dalam rumah sakit”
Saling Bercerita
Mengungkapkan pemikiran anak dan berupaya untuk mengubah persepsi atau rasa takut anak dengan menceritakan kembali cerita yang berbeda, mulai denganmeminta anak untukmenceritakan sesuatu,ikuti dengan cerita lain yang disampaikan oleh perawat yang hampir sama dengan dongeng anak tetapi dengan perbedaan-perbedaan yang dapat membantu anak dalam permaalahannya.contoh”snsk bercerita tentang pergi kerumah sakit dan tidak pernah menemui orang tuanya lagi.perawat juga berceritatentang anak dirumah sakit yang orang tuanya selalu mengunjungi anak tersebut setiap malam jecuali malam hari setelah bekerja,sampai anak tersebut menjadi sembuhdan kembali pulang bersama mereka.
Biblioterapi
Menggunakan buku dalam proses terapeutik dan suportif memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi suatu kejadian yang mereka alami dengan versi berbeda agar anak tidak terlalu terfokus terhadap kejadian tersebut dan agar tetap  terjaga dalam kontrol.
Mimpi
Sering kali mengungngkapkan pikiran dan perasaan yang tidak disadari dan yang ditekan.mminta anak untuk bercerita tentang sebuah mimpi atau mimpi buruk ,eksplorasi dengan anak apa makna yang terkandung dalam mimpi tersebut.
Pertanyaan “Bagaimana Jika”
Dorong anak untuk mengeksplorasi dituasi yang potensial dan untuk mempertimbangkan pilihan selesai masalah yang berbeda.contoh”bagaimana jika kamu sakit dan harus dirawat dirumah sakit?”.respon anak menggungkapkan tentang apa yang telah ,mereka ketahui,berikan kesempatan untuk membantu anak mempelajari keterampilan koping terutama dalam situasi yang potensial berbahaya.
Tiga permintaan
Libatkan pertannyaan “seandainya  kamu dapat memilii tiga permintaan apapun yang dapat dikabulkan didunia ini apakah perminitaan itu?.contoh:dari pada menanyakan perasaan anak yang masih kecil tanyakan bagaimana pearasaan mereka.
Permainan asosiasi kata
Meliputi pertayaan dengan menggunakan kata-katakunci yang disebutkan.mulai dengan kata-kata netral dan kemudian kenalkan kata –kata yang dapat menimbulkan kecemasan seperti “penyakit.jarum suntik ,rumah sakit,dan operasi”pilih kata yang berhubungan dengan beberapa kejadian dalam kehidupan aanak yang relevan.
Penyelesaian kalimat
Meliputi penyajian separuh kalimat dan minta anak untuk menyelesaikan beberapa contoh pernyataan adalah hal yang paling daya sukai dari sekolah adalah usia yang terbaik bagi saya dalah hal yang paling menyenagkan yang pernah saya lakukan adalah ————-,hal yang paling saya sukai dari orang tua saya adalah———–,jika sayadapat menjadi apapun yang saya inginkan, saya akan———,hal yang paling saya sukai dari diri saya adalah ———.
Pro dan kontra
Meliputi pilihan sebuah topik “berada di rumah sakit”dan minta anak unuk membuat daftar “lima halyang baik dan lima hal yang buruk”tentang hal tersebut tehnik ini meruipakan tehnik rtehnik yang sangat baikketika diaplikasikan,seperti hal-hal yang sidukai dan tidak disukai oleh anggota keluarga satu sama lain.
  • Tehnik  Nonverbal
Menulis
Merupakan suatu alternatif pendekatan kommunikasi untuk anak yang lebih tua dan orang dewasa.saran yang spesifik termasuk: menulis suatu jurnal atau buku harian menulis perasaan atau pikiran yang sulit di siespresikan ,menulis “surat”yang tidak pernah dikirimkan,perhitungkan kemajuan anak lebihdari sudut pandang fisik maupun emosional.
Menggambar
rmerupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling berharga baik nonverbal dan verbal gambar dari anak menceritakan banyak hal tentang mereka karena gambar tersebut adalah proyeksi dari dalam diri mereka sendiri.
Menggambar Spontan pemberian berbagai peralatan dan memberikan kesempatan pada anak untuk mengambar.
Mengambar Diarahkan meliputi pemberian arahan yang lebih spesifik ,seperti menggambar seseorang atau pensekatan “tiga tema”.
Petunjuk Untuk  Megevaluasi Menggambar
gunakan gambaran spontan dan evaluasi lebih dari satu gambar kapanpun jika memungkinkan.interpretasikan gambar dalam petunjuk informasi lain yang tersedia tentang anak dan keluarganya.interpretasikan gambar sebagai satu kesatuan,bukannya gambar yang terperincidan spesivik.pertimbangkan elemen individu dan gambar yang mungkin singnifikan.
Jenis kelamin dari figur yang digambar terdahulu :Biasanya berhubungan dengan persepdi anak tentang peran jenis kelamin
Ukuran dari figur individu :Mengekspresikan kepentingan ,kekuatan,atau kekuasaan
Susunan figur yang digambar: Mengekspresikan prioritas terkait hal yang penting.
Posisi anak dalam hubumhamya denagn anggpta kelurga yang lain :mengekspresikan perasan status atau hubungan .
Katiadaan anggota keluarga dapat menunjukkan perasaan tidak memiliki atau keinginan kuat untuk menghilangkan
Bagian –bagian yang menarik perhatian biasanya mengekspresikan perjhatian pada darah –daerah khusus yang penting
Tidak ada atau tidak sempurnanya tangan dan lengan menunjukan sifat pemalu pesif atau ketidak matangan intelektual:kaki yang kecil dan tidak dtabil mungkain merupakan ekspresi  ketidaknyamanan dan tangn yang tersembunyi dapat berarti perasaan bersalah
Penempatan gambar pada halaman dan tipe tekakan gambar penggunaan kertas secara bebas dan tekanan goreasan yang kuat serta kesinambuangn mengekspresikan kleamanan,sedangkan gambar yang terbatas pada suatu area yang sempit dan digambar secara tipis dengan garis putus –putus dan beargelombang mungkin merupakan tanda ketidak amanan
Bagian yang dihapus terbayang-bayang,atau kelompok benda yang tumpang tindih mengekpresikan amvil;ensi,perhatian,atau ansietas terhadap area-area tertentu.
Sulap
gunakan tehnik sulap untuk membantu membina hubungan saling pearcaya dengan anak mendorong kepatuhan terhadap intervensi kesehatan,dan memberikan distraksi yang evektif selama prosedur yang menyakaitkan walaupun “tukang sulap”berbicara tidak ada respon verbal yang diperlukan dari anak .
Permaianan
Adalah bahasa yang universal dan “pekerjaan”anak menceritakan banyak hal tentang anak-anak  karena mereka memproyeksikan diri mereka sendiri melalui aktifitas .
Permaianan yang spontan melalui pemberian berbagai materialpermainan dan memberikan kesempatan untuk bermain.
Permainan yang diarahkan meliputi pengarahan yang spesifik,seperti pemberian peralatan medis atau rumah boneka untuk alasan yang tervokus seperti mengeksplorasi rasa keatakutan anak terhadap suntikan atau mengeksplorasi hubungan keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar