KOMUNIKASI BERDASARKAN PERKEMBANGAN
ANAK
Cara
berkomunikasi dengan anak berperan penting dalam membangun kepribadian mereka.
Komunikasi itupun akan memberikan pengaruh positif ataupun negatif kepada
mereka kelak dikemudian hari. Berkomunikasi tidak hanya berbicara, tetapi juga
terlihat dalam bahasa tubuh. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang
bisa kita gunakan dalam menjalin komunikasi dengan anak-anak kita agar mereka
tumbuh menjadi pribadi yang positif:
- Terimalah mereka secara utuh. Biarkan mereka tahu bahwa anda benar-benar menerima mereka. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dan akan memberikan pengaruh positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Anda dapat melakukan ini dengan bahasa tubuh positif, terlihat menghargai yang mereka lakukan dan tentu saja kita harus mendorongnya dengan komunikasi verbal.
- Jadilah pendengar. Biarkan mereka tahu bahwa anda sedang mendengarkan mereka dan anda sangat berminat dan ingin tahu dengan apa yang mereka lakukan. Jadikan diri anda bagian dari mereka.
- Kunci yang sangat penting dalam berkomunikasi yang efektif adalah dengan kontak mata. Bukan hanya saat anda memberikan perintah, tetapi lakukanlah setiap saat, bahkan ketika mereka menceritakan pengalaman bermainnya.
- Gunakan bahasa dan gerak tubuh yang sopan. Menggunakan kata-kata seperti tolong, maaf, terimakasih dll tidak hanya akan membuat mereka berperilaku sopan dikemudian hari, tetapi juga akan membuat mereka merasa dihargai dan merasa penting dikeluarga anda.
- Gunakan kata-kata motivasi. Jangan pernah mengecilkan arti anak anda dengan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa melakukan sesuatu. Selalu katakan kepadanya bahwa dia mampu dan bisa melakukannya dengan luar biasa.
Komunikasi yang efektif dengan anak
Anda akan membuat dia tampil lebih baik dan berusaha keras untuk mencapai
tujuannya. Ini akan membuat dia tumbuh menjadi orang yang positif dan matang
dengan pendekatan yang tepat terhadap kehidupan.
KOMUNIKASI DAN PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK DAN KELUARGA
Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.
Komunikasi dapat berbentuk verbal, nonverbal, atau abstrak. Komunikasi yang
melibatkan bahasa dan ekspresinya seperti vokalisasi dalam bentuk tertawa,
merintih, berteriak, atau apapun yang diucapkan, disebut komunikasi verbal.
Bahasa tubuh dan meliputi posisi tubuh, pergerakan, ekspresi wajah, postur
tubuh, dan reaksi, disebut komunikasi nonverbal. Jika berbentuk permainan,
ekspresi artistic, symbol, foto, dan pilihan pakaian, disebut komunikasi
abstrak.
Banyak faktor yan mempengaruhi proses komunikasi. Oleh karena itu,
perawat hendaknya memahami dan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
efektif, termasuk teknik mendengarkan. Pesan verbal dan nonverbal harus sama;
yaitu, dua atau lebih pesan yang dikirimkan melalui tingkat yang berbeda, tidak
boleh bertolak belakang.
Komunikasi Verbal
Kekuatan Kata
Seseorang dapat mengubah persepsi orang lain tentang realitas
dengan pilihan kata-kata yang digunakan. DEngan belajar mengenali bagaimana
pasien dan professional kesehatan menggunakan bahasa untuk memanipulasi
kenyataan, seseorang juga dapat belajar tentang bagaimana mengubah persepsi dan
berkomunikasi secara lebih efektif.
Bahasa Penghindraan
Bahasa penghindraan mengindikasikan bahwa seseorang ingin
menyembunyikan sesuatu, terutama pertasaannya. Akibatnya, sikap menerima
seseorang menggunakan kalimat eufenisme hanaya akan membiarkan rasa takut tetap
berlanjut dan tidak pernah membantu orang tersebut menghadapinya. Sebaliknya,
penggunaan bahasa yang langsung, tepat, dan deskriptif, dapat membuat seseorang
beradaptasi terhadap situasi dan memungkinkan mendiskusikan rasa takutnya.
Bahasa Pengalihan
Bahasa pengalihan digunakan untuk melindungi individu dari
kenyataan atau situasi menyakitkan ketika suatu topic terlalu menyakitkan untuk
dibicarakan. Bahasa pengalihan dapat memberi individu kesempatan untuk
mendekati subjek secara tidak langsung.
Komunikasi Nonverbal
Paralanguage
Pesan juga dapat disampaikan secara nonverbal, atau paralanguage
melalui nada suara, jeda, intonasi, kecepatan, volume, dan penekanan dalam
berbicara. Dengan pemantauan teliti pada bahasa yang diucapkan, perawat dapat
memahami makna dari pesan verbal seseorang dengan lebih baik dan dapat lebih
akurat dalam mengontrol paralanguage mereka sendiri.
Paralanguage merupakan petunjuk yang sangat berharga terhadap
perasaan dan perhatian seseorang. Bahkan anak-anak tertentu, berespons dengan
penuh perhatian pada suara yang lambat, sama, dan teratur.
Perilaku Responsif Dan Tidak Responsive
Individu berespons satu sama lain melalui perilaku responsive,
seperti menganggukkan kepala, menggunakan kontak mata langsung, mengulangi atau
meminta klarifikasi, dan mengeluarkan komentar yang sesuai, atau perilaku tidak
responsive, seperti mengetuk-ngetukkan jari, berbalik dari pembicara,
menghindari kontak mata, dan menginterupsi (Seidel dkk, 1999). Maka dari itu,
perawatperlu menggunakan perilaku responsive, terutama pada anak-anak karena
sensitifitas mereka terhadap petunjuk-petunjuk nonverbal.
Pedoman Untuk Komunikasi Dan Wawancara
Metode komunikasi dengan orang tua berdasarkan profesionalisme
yang paling banyak digunakan adalah proses wawancara. Tidak seperti percakapan
social, wawancara merupakan suatu bentuk spesifik komunikasi yang mengarah pada
tujuan. Ketika perawat berbicara dengan anak-anak dan orang dewasa, mereka
berfokus pada individu untuk menentukan orang seperti apa mereka, model
penyelesaian masalah yang biasa mereka gunakan, bantuan diperlukan dan cara
mereka bereaksi terhadap konseling. Pengembangan keterampilan mewawancarai
memerlukan waktu dan praktik, tetapi proses ini dapat difasilitasi dengan
mengikuti beberapa prinsip pedoman.
Menetapakan Suatu Ruang Lingkup Untuk Komunikasi
- Perkenalan yang tepat
Perkenalakan diri kepada anggota keluarga yang hadir. Sebutkan
orang tua atua orang dewasa lain dengan sebutan yang sesuai, seperti “bapak
atau Ibuk” kecuali mereka menyukai dengan sebutan lain. Catat nama yang
disenangi dalam rekan medic. Penggunaan panggilan formal atau nama yang mereka
senangi, bukan menggunakan nama depan atau menyebutkan meraka ibu atau ayah,
menunjukan penghhoramatan dan penghargaan untuk orang tua atau pemberi
perawatan lain serta menghargai peran penting yang mereka jalankan dalam
kehidupan anak-anak mereka (Leff dan Walizer, 1992).
- Peran klarifikasi dan penjelasan pada wawancara
Selama perkenalan, penting untuk mengklarifikasi peran khusus
perawat dalam ruang lingkup perawat misalanya, perawat yang melakukan wawancara
dapat merupaka praktisi perawa pediatric, staf perawat diruang rawat inap,
perawat klinik an perawat kantor, perawat kunjungan atau perawat sekolah. Orang
tua cendrung untuk membuka informasi pribadi tentang anak dan keluarganya jika
relevansi dan kepentingan untuk melakukan wawancara telah ditekankan.
- Pendekatan awal
Untuk membuat keluarga merasa nyaman dan mengembangkan hubungan
saling percaya, awalai wawancara dengan beberapa percakapan umum. Pertanyaan
pembuka harus umum dan informative. Percakapan untuk pendekatan awal juga
menunjukan koresponsifan informan terhadap pertanyaan.
- Menjamin privasi dan kerahasiaan
Ligkungan fisik harus semaksimal mungkin untuk menunjang privasi,
dengan tetap meminimalkan distraksi seperti interupsi, kebisingan atau
aktifitas lain yang terlihat. Kerahasian juga merupakan komponen penting pada
fase awal wawancara.
Privasi Komputer Dan Aplikasi Dalam Keperawatan
Privasi dan keamanan informasi kesehatan ini telah menjadi
perhatian besar sepanjang asuhan kesehatan komunitas. Setiap orang yang
mengakses informasi kesehatan yang bersifat rahasia dituntut untuk melakukan
pengelolaan keamanan untuk menjaga kerahasiaanya, karena pelangaran hal tersebut
dapat menimbulkan kerusakan sipil. komputer dan aplikasi informasi dalam
keperawatan (informatika keperawatan) digunakan oleh 75% perawat untuk mencatat
asuhan, mengakses inforamasi dan mendapatkan sumber-sumber kepustakaan. Dua
aplikasi kesehaan yang penting adalah :
a. pengiriman catatan, termasuk faks dan email
b. tele medicine ( pengobatan jarak jauh), merupakan kemampuan
konferensi video dua arah, transmisi hasil radiografi, dan konsultasi klinis
antara lokasi setempat dengan sumber-sumber sentralnya. Perawat dapat
menggunakan aplikasi ini untuk membuat intervensi unik yang berkontribusi
terhadap asuhan kesehatan keluarga (Brennan, 1996)
Triase Telepon Dan Konseling
Tanggung jawab perawat semakin meningkat untuk mengkaji
gejala-gejala dan penilaian klinis anak guna asuhan medis lebih lanjut (triase)
via laporan telepon. Paling sering masalah kesehatan dikaji dan di prioritaskan
berdasarkan urgensi, dan penanganan diberikan melalui pelayanan telepon.
Program triase telepon yang dirancang dengan baik sangat penting untuk asuhan
kesehatan yang aman sedini mungkindan dengan kualitas yang konsisten. Triase
telepon lebih dari “sekedar panggilan telepon”, karena kehidupan anak terlalu
berharga jika harus dibayar dengan keterampilan pengkajian telepon yang dikelola
dengan buruk atau tidak kompeten. Secara khas, pedoman untuk triase telepon
meliputi skirining pertanyaan; menentukan kapan harus segera dirujuk ke
Pelayanan Pengobatan Kedaruratan dan dapat menentukan kapan waktu konsultasi,
dapatt membuat janji dihari yang sama atau perawatan rumah.
Komunikasi Dengan Keluarga
ü Komunikasi dengan Orang Tua (Mendorong Orang Tua untuk
Berbicara)
Mewawancarai orang tua tidak hanya menawarkan kesempatan untuk
menentukan status kesehatan dan perkembangan anak, tetapi juga menawarkan
informasi tentang factor yang mempengaruhi kehidupan anak. Adapun yang dilihat
oleh orang tua sebagai masalah harus menjadi perhatian perawat.
ü Mengarahkan Fokus
Kemampuan mengarahkan focus selama wawancara sambil tetap
mengizinkan kebebasan berekspresi merupakan salah satu tujuan yang paling
sulit dicapai dalam komunikasi efektif. Satu pendekatan adalah menggunakan
pertanyaan terbuka atau luas, diikuti dengan pertanyaan yang mengarah pada
focus pertanyaan.
ü Mendengarkan dan Kesadaran Budaya
Apabila mendengarkan ditujukan untuk memahami klien, teknik ini
merupakan proses aktif yang memerlukan konsentrasi dan perhatian pada semua
aspek pembicaraan- verbal, nonverbal dan abstrak. Hambatan terbesar untuk
mendengarkan adalah distraksi lingkungan dan penilaian yang premature.
Seringkali persepsi perawat terhadap prilaku orang tua dipengaruhi oleh
persepsi, prasangka, dan asumsi mereka sendiri, yang dapat melibatkan
stereotip, ras, agama dan budaya.
ü Menggunakan Teknik Diam
Teknik diam menuntut rasa percaya diri dan kenyamanan pewawancara
untuk memberi kesempatan pada orang yang diwawancarai agar dapat berfikir tanpa
interupsi. Diam memungkinkan orang yang diwawancarai menyeleksi pikiran dan
perasaan dan mencari respon-respon terhadap pertanyaan. Hal ini juga memberikan
kesempatan untuk saling berbagi perasaan, dengan dua orang atau lebih yang
mengabsorpsi secara mendalam. Usaaha memecahkan kesunyian dengan memperkenalkan
topic baru atau memeperpanjang pembicaraan pada dasarnya akan mengakhiri kesempatan
orang yang diwawancarai untuk menggunakan diam.
ü Bersikap Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dialami oleh orang
lain dalam kerangka acuan orang tersebut. Hal ini sering digambarkan sebagai
suatu kemampuan untuk menempatkan diri sendiri dalam keadaaan yang dialami
orang lain. Inti dari interaksi empati merupakan pemahaman terhadap perasaan
orang lain secara akurat (Price dan Archbold, 1997; White, 1997 ; Wright dan
Leahey, 1994)
ü Mendefenisikan Masalah
Untuk sampai pada penyelesaian masalah, perawat dan orang tua
harus sepakat bahwa memang ada suatu masalah. Kadang-kadang orang tua percaya
bahwa terdapat masalah yang tidak dapat dilihat perawat. Terkadang perawat
mengidentifikasi suatu masalah yang ditolak keberadaannya oleh orang tua.
ü Menyelesaikan Masalah
Orang tua yang dilibatkan dalam proses penyelesaian masalah
cenderung untuk terus mengikuti berbagai tindakan yang dilakukan. Kadang-kadang
orang tua sampai pada suatu solusi sebagai alternative terbaik, yang bahkan
tidak terfikirkan oleh perawat. Apabila orang tua dapat diyakinkan bahwa hal
tersebut tidak akan membahayakan dan jika mereka merasa yakin atas
kemampuannya, biasanya jalan terbaik adalah memberi kesempatan kepada orang tua
untuk melanjutkan rencana.
ü Memberikan Pedoman Antisipasi
Cara ideal untuk menangani suatu situasi adalah dengan
menghadapinya sebelum hal tersebut menjadi masalah. Tindakan pencegahan terbaik
adalah pedoman antisipasi. Secara tradisional, pedoman antisipasi telah
difokuskan pada penyediaan informasi untuk keluarga tentang pertumbuhan dan
perkembangan normal, juga praktik pemeliharaan anak.
ü Menghindari Hambatan Komunikasi
Sejumlah hambatan terhadap komunikasi dapat mengganggu kualitas
hubungan. Banyak hambatan berasal dari pewawancara, seperti membicarakan
nasihat yang tidak terbatas atau membentuk kesimpulan sebelum jelas
bukti-buktinya. Hambatan komunikasi dapat diperbaiki dengan menganalisis proses
wawancara secara cermat. Satu metode terbaik untuk meningkatkan kemampuan
mewawancarai adalah umpan balik dari rekaman audio/video.
Berkomunikasi dengan Keluarga melalui Penerjemah
Terkadang komunikasi tidak mungkin dilakukan karena dua orang
berbicara dengan bahasa yang berbeda. Dalam kasus ini penting untuk mendapatkan
informasi melalui pihak ketiga, seorang penerjemah. Ketika mempekerjakan
seseorang penerjemah, digunakan pedoman wawancara yang sama. Pedoman khusus
untuk menggunakan seseorang penerjemah dewasa terdapat dalam kotaak pedoman.
Berkomunikasi Dengan Anak : Komunikasi Yang Berhubungan Dengan
Perkembanagan Prises Berfikir, Tehnik Komunikasi
Berkomunikasi Dengan Anak
Dalam berkomunikasi dengan aanak semua umur,komponen non verbal
pada proses komunikasi menunjukkan pesan yang penting.anak sangant waspada
terhadap lingkungan sekitar dan memaknai setiap sikap dan gerakan tubuh yang
ditampilkan,terutama anak yang sangat muda.
Komunikasi Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Proses Berfikir
Perkembangan bahasa pikiran yang normal merupakan sustu kerangka
acuan untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan
anak.perkembangn awal komunikasi sosisl pada anak dibagi menjadi tiga tahap:
- Tahap periocutionary :perilaku komunikasi yang tidak terarah
- Tahap illotionary :tujuan yang benar dalam upaya komunikasi yang terarah
- Locutionary:perilaku komunikasi yang terarah dan menggunakan simbol-simbol (Hoge dan parette,1995)
- Masa Bayi
Karena bayi tidak mempu menggunakan kata –kata,bati terutama
menggunakan komunikasi nonverbal.bayi menagis dan berguman ketika merasa
kenyang dan menagis ketika mengalami tekanan.tangisan dicetuskan oleh stimulus
yang tidak menyenangkan dari dalam atau dari luar,deperti lapar,nyeri,
pengekanagn tubuh atau kesepian. bayi berespon terhadp perilaku nonverbal
oprang dewasa.mereka menjadi diam ketika dipeluk,ditepuk,atau ,menerima segala
kontak fisik yang lembut.Perhatian bayi yang lebih tua berpusat pada dirinya
dan orang tuanya:oleh karena itu orang aasing merupakan ancaman yang potensial
kecuali terbuklti sebaliknya.
- Masa Kanak –Kanak Awal
Anak-anak berusia kurang dari 5 tahun bersifat egeosentris.oleh
kerena itufokuskan komunikasi pada mereka .pengalaman orang lain tidak menarik
bagi mereka menggunakan penganlaman anak lain sebagai upaya untuk menperoleh
kerja sama anak yang sangat kecil akan sia-sia.walaupun mereka belum mempunyai
kemampuan bahasa yang cukup untuk mengekspresikan perasaan dan keinginan,anak
usia todler mampu berkomunikasi secara efektif dengan mengunakan tangan mereka
untuk mengirim ide tanpa kata-kata.minsalya mereka mendorong objek yang tidak
diinginkan,menerik orang lain untuk menunjukkan sesuatu kepada mereka menunjuk
dan menutup muluit yang menunjukkan sesuatu yang tidak ingin mereka dengar.
Gunakan bahasa yang konsisten dengan tingkat perkembangan anak
,minsalnya gunakan kalimat yang sederhana dan pendek,yakinkan bahwa pesan
–pesan nonverbal kondidten dengan kata-kata dan tindkan minsalnya jangan
tersenyum ketika melakukan sesuatu yang menyakiti,anak mungkin berfikir bahwa
anda sedang menyakitinya.
- Masa Sekolah
Anak usia sekolah yang lebih muda kukrang mengandalkan sesuatu
yang mereka lihat,namun lebih mengandalka sesuatu yang mereka ketahui ketika
menghadapi masalah.anak usia seklolah memiliki tingkat kekhawatiran terhadap
integritas tubuhnya.anak terlihat sangat sensitif terhadap segala sesuatu yang
sianggap mengancam atau yang menjadi indikasi yang akan mengancam
tibuhnya.dengan membantu anak mengungkapkan kekhawatiran mereka,yakinkan dan
mengimplementasi aktifitas yan dapat membantu anak mengurangi kekahawatiran
anak jiakanak pemalu tidak suka menjadi pusat perhatian,biarkan anak dengan
caranya berbicara dan berhubungna dengan anak lain dalam keluarga atau
kelompok.anak yang lebih tua memiliki penggunaan bahasa yang adekuat dan
memuaskan.anak tersebut tetap memerlukan penjelasan yang relatif sederhana
tetapi kemampuan kemampuan mereka untuk berfikir kongkret dapat
memfasilitasi komunikasi dan penjelasan.
- Masa Remaja
Ketika anak memasuki usia remaja,pemikiran dan operilaku mereka
berflutasi pada masa anak dan masa orang dewasa.mereka tumbuh dewasa dengan
cepat menuju kearah kematangan yang mungkin melampaui kemampuan koping
mereka.oleh kerena itu ketika ketegang meningkat remaja mencari arasa aman dari
harapan masa kanak-kanak yang lebih dikenalnya nyaman.kesalahan dalam mengangap
remaja sebagai orang dewasa yang memiliki kebijaksanaan dan kontrol orang
dewasa sama besarnya dengan kesalahan dalamangga remaja memiliki kekhawatiran
dan pengharapan seperti anak kecil.remajamenerima setiap orang yang memberikan
perhatian tulus pada mereka.remaja decara karakteristik memililiki suatu bahasa
dan budaya mereka sendiri yang membuat mereka berbeda.untuk menghindari dalah
int mereka berbeda.untuk menghindari dalah intpretasi,klarifikasi
istilah-istilah dengan sering.kegiatan waawancara remaja memerlukan beberapa
situasi khusus.kerahasiaan sangat penting ketika mewawancara remaja.
Tehnik Komunikasi
Selain metode wawancara konfersional seperti pertanyaan tefleksi
dan pertanyaan terbuka,banyak tehnik yang dapat mendorong keluarga untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka tanpa menyuruh dan
konfrontatif.berbagai tehnikverbal dapat digunakan untuk mendukung
komunikasi.tehnik lain dapat disajikan melelui “permainan kata-kata”,yan
ksering di terima denagn baik oleh anak-anak dan orang
dewasa,membicarakan perasaan mereka adalahhal yang sulit dan komunikasai
verbal juhstru dapat lebih menegangkan dari pada mendukung.
TEKNIK KOMUNIKASI YANG KREATIF DENAGN ANAK
- Tehnik Verbal
Pesan “saya”
Hubungkan perasaan tentang sesuatu perilaku dengan kata “saya”
uraikan efek perilaku pada seseorang.hindari penggunaan kata “kamu”karena
terkesan menghakimmi dan menimbulkan sikap defensif.
Tehnnik Orang Ketiga
Melibatkan pwengekspresian suatu perasan dengan mengunakan kata
ganti lorang ketiga (“ia””mereka’).kurang mengancam dibandingkan menanyakan
secara langsung bagaimana perasan mereka kerena tehnik inin memberi kesempatan
bagi mereka untuk setuju atau tidak setuju tanpa menjadi defensif.contoh
“terkadang ketika seseorang sakit berat,ia merasa marah dan bersedih karena ia
itidak dapat melakukan sesuatu yang dapat dilakukan orang lain.”perawat daoat
menunggu dengan tenang untuk mendengarkan respon atau mendorong jawaban dengan
pernyataan seperti “apakah kamu pernah merasa seperi itu?”pendekatan ini
memberi 3 pullihan pada anak:
- Untuk setuju dan berharap anak dapat mengekspresikan tentang apa yang amereka rasakan
- Untruk tidak setuju
- Untuk tetap diam
Memfalitasi Respons
Melibatkan tehnik mensengar dengan cermat dan merefleksikan
tentang perasaan dan isi pernyataan kembali pada pasien .respon-respon bersifat
empati dan tidak menghakimi,dan melegitimasi perasaan seseorang.formula
untuk memfasilitasi respon :”kamu merasa karena—–“contoh jika anak
menyatakan,”saya benci datang kerumah sakit dan mendapat suntikan,”respon
fasilitatifnya adalah,”egkau merasa tidak bahagia karena semua hal yang
dihadapkan pada mu”
Tehnik Bercerita
Gunakan bahasa anak untuk masuk ke dalam area pemikiran
mereka sambil melewati hambatan-hambatan atau rasa takut yang disadari.tehnik
yang palingh sederhana adalah meminta anak menghubungkan suatu cerita tentang
suatu kejadian,seperti”berada dalam rumah sakit”
Saling Bercerita
Mengungkapkan pemikiran anak dan berupaya untuk mengubah persepsi
atau rasa takut anak dengan menceritakan kembali cerita yang berbeda, mulai
denganmeminta anak untukmenceritakan sesuatu,ikuti dengan cerita lain yang
disampaikan oleh perawat yang hampir sama dengan dongeng anak tetapi dengan
perbedaan-perbedaan yang dapat membantu anak dalam permaalahannya.contoh”snsk
bercerita tentang pergi kerumah sakit dan tidak pernah menemui orang tuanya
lagi.perawat juga berceritatentang anak dirumah sakit yang orang tuanya selalu
mengunjungi anak tersebut setiap malam jecuali malam hari setelah bekerja,sampai
anak tersebut menjadi sembuhdan kembali pulang bersama mereka.
Biblioterapi
Menggunakan buku dalam proses terapeutik dan suportif memberikan
kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi suatu kejadian yang mereka alami
dengan versi berbeda agar anak tidak terlalu terfokus terhadap kejadian
tersebut dan agar tetap terjaga dalam kontrol.
Mimpi
Sering kali mengungngkapkan pikiran dan perasaan yang tidak
disadari dan yang ditekan.mminta anak untuk bercerita tentang sebuah mimpi atau
mimpi buruk ,eksplorasi dengan anak apa makna yang terkandung dalam mimpi
tersebut.
Pertanyaan “Bagaimana Jika”
Dorong anak untuk mengeksplorasi dituasi yang potensial dan untuk
mempertimbangkan pilihan selesai masalah yang berbeda.contoh”bagaimana jika
kamu sakit dan harus dirawat dirumah sakit?”.respon anak menggungkapkan tentang
apa yang telah ,mereka ketahui,berikan kesempatan untuk membantu anak
mempelajari keterampilan koping terutama dalam situasi yang potensial
berbahaya.
Tiga permintaan
Libatkan pertannyaan “seandainya kamu dapat memilii tiga
permintaan apapun yang dapat dikabulkan didunia ini apakah perminitaan
itu?.contoh:dari pada menanyakan perasaan anak yang masih kecil tanyakan
bagaimana pearasaan mereka.
Permainan asosiasi kata
Meliputi pertayaan dengan menggunakan kata-katakunci yang
disebutkan.mulai dengan kata-kata netral dan kemudian kenalkan kata –kata yang
dapat menimbulkan kecemasan seperti “penyakit.jarum suntik ,rumah sakit,dan
operasi”pilih kata yang berhubungan dengan beberapa kejadian dalam kehidupan
aanak yang relevan.
Penyelesaian kalimat
Meliputi penyajian separuh kalimat dan minta anak untuk
menyelesaikan beberapa contoh pernyataan adalah hal yang paling daya sukai dari
sekolah adalah usia yang terbaik bagi saya dalah hal yang paling menyenagkan
yang pernah saya lakukan adalah ————-,hal yang paling saya sukai dari orang tua
saya adalah———–,jika sayadapat menjadi apapun yang saya inginkan, saya
akan———,hal yang paling saya sukai dari diri saya adalah ———.
Pro dan kontra
Meliputi pilihan sebuah topik “berada di rumah sakit”dan minta
anak unuk membuat daftar “lima halyang baik dan lima hal yang buruk”tentang hal
tersebut tehnik ini meruipakan tehnik rtehnik yang sangat baikketika
diaplikasikan,seperti hal-hal yang sidukai dan tidak disukai oleh anggota
keluarga satu sama lain.
- Tehnik Nonverbal
Menulis
Merupakan suatu alternatif pendekatan kommunikasi untuk anak yang
lebih tua dan orang dewasa.saran yang spesifik termasuk: menulis suatu jurnal
atau buku harian menulis perasaan atau pikiran yang sulit di siespresikan
,menulis “surat”yang tidak pernah dikirimkan,perhitungkan kemajuan anak
lebihdari sudut pandang fisik maupun emosional.
Menggambar
rmerupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling berharga baik
nonverbal dan verbal gambar dari anak menceritakan banyak hal tentang mereka
karena gambar tersebut adalah proyeksi dari dalam diri mereka sendiri.
Menggambar Spontan pemberian berbagai peralatan dan memberikan kesempatan pada anak
untuk mengambar.
Mengambar Diarahkan meliputi pemberian
arahan yang lebih spesifik ,seperti menggambar seseorang atau pensekatan “tiga
tema”.
Petunjuk Untuk Megevaluasi Menggambar
gunakan gambaran spontan dan evaluasi lebih dari satu gambar
kapanpun jika memungkinkan.interpretasikan gambar dalam petunjuk informasi lain
yang tersedia tentang anak dan keluarganya.interpretasikan gambar sebagai satu
kesatuan,bukannya gambar yang terperincidan spesivik.pertimbangkan elemen
individu dan gambar yang mungkin singnifikan.
Jenis kelamin dari figur yang digambar terdahulu :Biasanya berhubungan dengan persepdi anak
tentang peran jenis kelamin
Ukuran dari figur individu :Mengekspresikan kepentingan ,kekuatan,atau kekuasaan
Susunan figur yang digambar: Mengekspresikan prioritas terkait hal yang penting.
Posisi anak dalam hubumhamya denagn anggpta kelurga yang lain :mengekspresikan perasan status atau hubungan .
Katiadaan anggota keluarga dapat menunjukkan perasaan tidak memiliki atau keinginan kuat
untuk menghilangkan
Bagian –bagian yang menarik perhatian biasanya mengekspresikan perjhatian pada darah
–daerah khusus yang penting
Tidak ada atau tidak sempurnanya tangan dan lengan menunjukan sifat pemalu pesif atau ketidak
matangan intelektual:kaki yang kecil dan tidak dtabil mungkain merupakan
ekspresi ketidaknyamanan dan tangn yang tersembunyi dapat berarti
perasaan bersalah
Penempatan gambar pada halaman dan tipe tekakan gambar penggunaan kertas secara bebas dan tekanan
goreasan yang kuat serta kesinambuangn mengekspresikan kleamanan,sedangkan
gambar yang terbatas pada suatu area yang sempit dan digambar secara tipis
dengan garis putus –putus dan beargelombang mungkin merupakan tanda ketidak
amanan
Bagian yang dihapus terbayang-bayang,atau kelompok benda yang
tumpang tindih mengekpresikan
amvil;ensi,perhatian,atau ansietas terhadap area-area tertentu.
Sulap
gunakan tehnik sulap untuk membantu membina hubungan saling
pearcaya dengan anak mendorong kepatuhan terhadap intervensi kesehatan,dan
memberikan distraksi yang evektif selama prosedur yang menyakaitkan walaupun
“tukang sulap”berbicara tidak ada respon verbal yang diperlukan dari anak .
Permaianan
Adalah bahasa yang universal dan “pekerjaan”anak menceritakan
banyak hal tentang anak-anak karena mereka memproyeksikan diri mereka
sendiri melalui aktifitas .
Permaianan yang spontan melalui pemberian berbagai materialpermainan dan memberikan
kesempatan untuk bermain.
Permainan yang diarahkan meliputi pengarahan yang spesifik,seperti pemberian peralatan
medis atau rumah boneka untuk alasan yang tervokus seperti mengeksplorasi rasa
keatakutan anak terhadap suntikan atau mengeksplorasi hubungan keluarga

Tidak ada komentar:
Posting Komentar